rakyat tondano harus membayar ganti rugi
Untukitu, selain harus dihukum mati, para koruptor kelas kakap harus dibebani membayar ganti rugi sesuai nominal yang dikorupsi, beserta dendanya," tandasnya. Legalitas Selain itu, lanjutnya, sesuai dengan asas legalitas pemanfaatan dan keadilan, seharusnya dalam RUU Tipikor dicantumkan tidak adanya pemberian ampunan bagi pelaku korupsi
PemerintahAustralia harus bertanggung jawab dan membayar ganti rugi karena pencemaran Laut Timor telah merusak biota laut dan merugikan nelayan. Harian Kompas Kompas TV
PemkotTegal akan membayar ganti rugi Pasar Pagi Kota Tegal dilakukan dengan tiga cara. Sesuai dengan pasal 3, point a ganti rugi pokok sebesar Rp. dibayarkan melalui APBD Kota Tegal
8 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II masing-masing untuk membayar uang paksa (dwangsom) Rp. 200.000,- kepada Penggugat untuk tiap hari lalai melaksanakan putusan Pengadilan ; 9. Menghukum para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat II) secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi imateriil kepada Penggugat sebesar Rp. 60.000.000,- ; Subsider :
Rakyattondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai gantirugi rusaknya tanaman padi karena genangan air sungai ttemberan. coba telaah secara kritis ancaman belanda padahal yg membendung sungai temberan itu belanda. bagàimana penilaian kamu tentang sikap belanda yg demikian. sikap ini merupakan sikap kolonialisme dan imperialisme yg akan terus berlangsung termasuk
Les Sites De Rencontres Gratuits Et Serieux. 1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. siswa sejarah indonesia kelas 11 latih uji kompetensi halaman 152 sma smk ma mak uji kompetensi semester 2 dan semester 2 kelas 11 smk smk ma mak kurikulum 2013 revisi 2017 📙Baca juga” 😄✋ Hallo temen temen selamat datang di blog ilmu edukasi, blog ilmu edukasi berisikan kunci Jawaban buku pelajaran MI SD, SMP, MTS, SMA, SMK, MA, MAK Pasti dapat nilai 100 1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Rangkuman bahasa indonesia kelas 11Related Posts 1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah secara kritis ancaman Belanda pada hal yang membendung Sungai Temberan itu Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini merupakan sikap kolonialisme dan imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk sampai sekarang. Berikan contoh! perlakuaan belanda tidaklah patut ditiru karena sewena-wena menyalahkan rakyat padahal belanda sendiri yang membangun bendungank, seperti yang terjadi pada dunia saat ini. Kerusakan alam yang di timbulkan oleh manusia sendiri malah menyalahkan pemerintahan , bencana banjirpun juga di sebabkan masyarakat tetapi menyalahkan pemerintahan. 📙Baca juga” Rangkuman bahasa indonesia kelas 11 Vanessa Hi, I’m Vanessa from SpeakEnglishWithV Are you ready to understand fast English conversations? Let’s do it. Let’s just say I’ve got a lot to do. Have you ever watched an English TV show, or a movie, and thought, “Oh my goodness, this is a completely different language than what I learned in school.”? Well, you’re kind of right. What you learned in school was classroom English, but what people speak in the real world is real Englis h. But never fear, into today’s lesson you are going to learn with my proven Conversation Breakdown Method, to help you understand and speak real English. With the Conversation Breakdown Method, we will break down real conversations, not textbook conversations, real conversations. To breakdown means that we will study only the most important vocabulary, phrasal verbs, pronunciation, and concepts, from a conversation. In this lesson, we are going to focus specifically on breaking down real pronunciation. This will help you to specifically understand fast in English conversations, b ut also, it will help you to speak more naturally and clearly, so that you sound like an American English speaker. To help you with1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. today’s lesson, I have created a free PDF worksheet that you can download, with all of the pronunciation tips from today’s lesson. Download it, never forget what you’ve learned. There is a link in the description, make sure that you click on it. If you’ve been studying English with me for about a year, you might have seen this video, where my husband Dan and I sit down in front of our Christmas tree with a glass of wine, and talk about some important conversation que stions that you can ask the people t1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. hat you love, your friends, your family, or anyone. We are going to be watching a couple clips from that conversation and breaking it down. What are the key elements of pronunciation that you can use from that conversation? Will your listening and speaking ski lls improve today? Let’s find out. If you enjoy today’s lesson, continue learning with the Conversation Breakdown Method in my course, The Fearless Fluency Club, where you can speak English confidently, understand fast English speakers, and enjoy the process of learning English. Click on the link in the description to find out more about how the Fearless Fluency Club can help you to express yourself completely in English. All right, let’s get started from our first clip in the real English conversation. We’re going to watch a short clip, and then I’ll break down the pronunciation with you, and you can also speak out loud. Let’s watch. Dan See, I have two most embarrassing moments, so I’ve got a l ot of embarrassment to go around. See, I have two most embarrassing moments, so I’ve got a lot of embarrassment to go around. Vanessa In this clip1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan.
Soal. Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50 – 60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah secara kritis ancaman Belanda padahal yang membendung Sungai Temberan itu adalah Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini merupakan sikap Kolonialisme dan Imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk sampai sekarang. Berikan contoh 2. Rumuskan latar belakang terjadinya perlawanan Pattimura di Saparua 3. Perang Padri fase ke dua sebenarnya merupakan salah satu strategi perang Belanda semacam “gencatan senjata” atau “peredaan”. Mengapa demikian, apa tujuan yang ingin di raih Belanda? Jelaskan 4. Pangeran Diponegoro memimpin perang tetap pada landasan nilai – nilai kesyukuran dan keimanan. Jelaskan 5. Apa yang dimaksud dengan benteng stelsel, bagaimana pelaksanaanya? 6. Apa yang dimaksud dengan Hukum Tanam Karang? Mengapa Belanda menentang Hukum tersebut? 7. Coba jelaskan secara singkat latar belakang dan sebab – sebab terjadinya perang Banjar 8. Rakyat Aceh memiliki semboyan dan doktrin “syahid atau menang” coba jelaskan makna semboyan itu bagi perjuangan rakyat Aceh dalam melawan Belanda 9. Kenapa Si Singamangaraja XII menentang Kristenisasi yang di lakukan Belanda? JAWAB 1. Dalam konsep kolonialisme pemerintah bersifat komando, ditambah sikap deskriminatif antara kelompok penjajah dengan masyarakat jajahan. Peristiwa Tondano mencontohkan bahwasanya ke egoisan Belanda yang bersikap sewenang-wenang. Dalam hal ini mereka mendapatkan kerugian karena hasil tanam tidak tercapai dan imbasnya mereka coba memenuhi neraca dagangannya dengan cara mengambil budak. Hal ini adalah sikap kolonialisme yang menganggap bangsa jajahannnya bukan manusia yang memiliki hak dan kewajiban tetapi lebih sebagai objek keuntungan atau dalam bahasa kolonialnya properti perdagangan. Saat ini sikap kolonialsme masih terdapat, seperti ekspansi perusahaan asing ke negara-negara berkembang. Contohnya kolonialsme di bidang kelautan oleh negara asing di laut indonesia, mereka mencuri hasil ikan dan tidak menghormati kedaulatan negara Indonesia ataupu n tidak membayar pajak kepada pemerintah. 2. Perang Saparua merupakan perlawanan rakyat Ambonyang di pimpin oleh Pattimura. Dalam pemberontakan tersebut seorang pahlawan wanita bernama Cristina Martha Tiahahu melawan dengan berani. Perlawanan Pattimura dapat di kalahkan setelah bantuan pasukan Belanda dari Jakarta. Pattimura bersama tiga pengikutnya di tangkap dan di hukum gantung. 3. Tujuannya adalah untuk menghilangkan pengaruh dari Pangeran Diponegoro yang nantinya akan di asingkan oleh Belanda. Akibat dari pengasingan ini rakyat kehilangan sosok pemimpin dan pemersatu sehingga rakyat tidak aka punya tujuan, darisini Belanda masuk dan merebut kekuasaan 4. Pangeran Diponegoro memimpin perang tetap berada pada landasan nilai – nilai kesyukuran dan keimanan di karenakan pangeran Diponegoro adalah pemimpin yang tidak individualistik, ia sangat mementingkan keselamatan anggota keluarga dan anak buahnya, artinya berdasarkan nilai keimanan yang dimiliki, pangeran diponegoro selalu bersyukur atas berhasil atau gagalnya ia dalam memimpin perang pada saat ia harus mengungsikan anggotanya ke selatan ke bukit Selarong dan akhirnya beliau dapat mengusai beberapa pos Belanda. 5. Benteng stelsel adalah sebuah strategi yang di terapkan oleh Belanda untuk mengalahkan musuh – musuhnya, pelaksanaanya Pada setiap kawasan berhasil di kuasai Belanda di bangun benteng pertahanan, kemudian dari masing – masing kubu pertahanan tersebut di bangun infrastruktur penghubung seperti jalan atau jembatan. 6. Hukum Tawan Karang yaitu berisi penyitaan barang – barang di kapal asing yang berlayar di pantai Bulelelng, waktu itu salah satu kapa Belanda kapal Overisjel berlayar di pantai buleleng lalu sesuai humum tersebut maka di sitalah Kapal Belanda, hal ini menyebabkan Belanda marah dan Belanda menyuruh raja – raja Bali tunduk pada Belanda. 7. Sebab perang banjar karena - Campur tangan Belanda dalam urusan Kraton Banjar, ketika mengangkat pangeran Tomjiidilah sebagai sultan. - Belanda melakukan monopoli dagan lada, rotan, damar serta emas dan intan. Rakyar hidup menderita karena beban pajak karena kerja rodi membuka jalan untuk mempermudah akses Belanda. - Belanda ingin menguasai Kalimantan bagian selatan karena Belanda semakin memperluas wilayahnya di bagian selatan untuk berkebun dan pertambangan, sehingga kerajaan menjadi sempit. Latar belakang - Konflik internal terkait ahli waris tata setelah Adam meninggal, dan monopoli serta halhal bersnagkutan dengan wilayah kerajaan dan penderitaan rakyat. 8. Maknanya adalah rakyat Aceh tidak boleh putus asa karena hanya ada dua pilihan menang atau sahid mati dalam pertempuran yang tujuan dari semboyan ini adalah memotivasi rakyat Aceh agar selalu menang melawan Belanda. 9. Untuk menegakkan kebenaran dan karena beliau memeluk agama islam. Dalam melawan Belanda Si Singamangaraja XII bekerja sama dengan Panglima Nali dari kerajaan Islam Minangkabau dan panglima Teuku Mohammad dari kerjaan Islam Aceh. Keislaman Si Singamangaraja XII membuatnya teguh dalam berjuang membela al Haq dan melawan kebathilan. Beliau tidak saja di anggap raja namun juga imam oleh rakyatnya. Menghadapi pemimpin yang di dukung penuh oleh rakyatnya sendiri. Belanda akhirnya memakai cara licik. Ibu permaisuri dan kedua putra Si Singamangaraja di tangkap belanda lalu membujuk agar Si Singamangaraja mau berunding, namun cara ini pun tidak mempan. Akhirnya belanda menurunkan pasukan besar – besaran dengan kekuatan penuh pada 17 JUNI 1907 di bawah pimpinan Cristofel, Belanda menggempur pusat pertahanan Si Singamangaraja, walau terdesak Si Singamangaraja menolak untuk menyerah. Ulama pejuang ini akhirnya menemui syahid bersama Lopian, putrinya tercinta.
Perang Tondano“Perang Tondano yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah kolonial Belanda pada permulaan abad XIX. Perang pada permulaan abad XIX ini terjadi akibat dari implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara “ Taufik Abdullah dan Lapian, 2012375a Perang Tondano I 1808Sekalipun hanya berlangsung sekitar satu tahun Perang Tondano terjadi dalam dua tahap. Perang Tondano I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Padasaat datangnya bangsa Barat, orang-orang Spanyol sudah sampai di tanah Minahasa Tondano Sulawesi Utara. Orang-orang Spanyol selain berdagang juga menyebarkan agama Kristen. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Kristen di tanah Minahasa adalah Fransiscus Xaverius. Hubungan dagang orang Minahasa dan Spanyol terus berkembang. Tetapi mulai abad XVII hubungan dagang antara keduanya mulai terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate. Bahkan, Gubernur Terante Simon Cos mendapatkankepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari pengaruh Spanyol. Simon Cos kemudian menempatkan kapalnya di Selat Lembeh untuk mengawasi pantai timur Minahasa. Para pedagang Spanyol dan juga Makassar yang bebas berdagang mulai tersingkir karena ulah VOC. Apalagi waktu itu Spanyol harus meninggalkan Kepulauan Indonesia untuk menuju Filipina. VOC berusaha memaksakan kehendak agar orang-orang Minahasa menjual berasnya kepada VOC. Hal ini karena VOC sangat membutuhkan beras untuk melakukan monopoli perdagangan beras di Sulawesi Utara. Orangorang Minahasa menentang usaha monopoli tersebut. Tidak ada pilihan lain bagi VOC kecuali memerangi orang-orang Minahasa. Untuk melemahkan orang- orang Minahasa, VOC membendung Sungai Temberan. Akibatnya aliran sungai meluap dan menggenangi tempat tinggal rakyat dan para pejuang Minahasa. Orang-orang Minahasa kemudian memindahkan tempat tinggalnya di Danau Tondano dengan rumah-rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa yang berpusat di Danau Tondano. Simon Cos kemudian memberikan ultimatum yang isinya antara lain 1 Orang-orang Tondano harus menyerahkan para tokoh pemberontak kepada VOC, 2 orang-orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Ternyata rakyat Tondano bergeming dengan ultimatum VOC tersebut. Simon Cos sangat kesal karena ultimatumnya tidak diperhatikan. Pasukan VOC akhirnya ditarik mundur ke Manado. Setelah itu rakyat Tondano menghadapi masalah dengan hasil pertanian yang menumpuk, tetapi tidak ada yang membeli. Dengan terpaksa mereka kemudian mendekati VOC agar membeli hasilhasil pertaniannya. Dengan demikian, terbukalah tanah Minahasa oleh VOC. Berakhirlah Perang Tondano I. Orang-orang Minahasa kemudian memindahkan perkampungannya di Danau Tondano ke perkampungan baru di daratan yang diberi nama Minawanua ibu negeri.b Perang Tondano II 1809Perang Tondano II sebenarnya sudah terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jenderal Daendels yang mendapat mandat untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Daendels memerlukan pasukan dalam jumlah besar. Untuk menambah jumlah pasukan, maka direkrut pasukan dari kalangan pribumi. Mereka yang dipilih adalah dari suku-suku yang memiliki keberanian berperang. Beberapa suku yang dianggap memiliki keberanian adalah orang-orang Madura, Dayak, dan Minahasa. Atas perintah Daendels melalui Kapten Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para ukung.Ukung adalah pemimpin dalam suatu wilayah walak atau daerah setingkat distrik. Belanda menargetkan 2000 pasukan Minahasa yang akan dikirim ke Jawa. Ternyata orang-orang Minahasa umumnya tidak setuju dengan program Daendels untuk merekrut pemuda-pemuda Minahasa sebagai pasukan kolonial. Banyak di antara para ukung mulai meninggalkan rumah. Mereka justru ingin mengadakan perlawanan terhadap colonial Belanda. Mereka memusatkan aktivitas perjuangannya di Tondano, Minawanua. Salah seorang pemimpin perlawanan itu adalah Ukung Lonto. Ia menegaskan rakyat Minahasa harus melawan kolonial Belanda sebagai bentuk penolakan terhadap program pengiriman pemuda Minahasa ke Jawa serta menolak kebijakan kolonial yang memaksa agar rakyat menyerahkan beras secara cuma-cuma kepada suasana yang semakin kritis itu tidak ada pilihan lain bagi Residen Prediger kecuali mengirim pasukan untuk menyerang pertahanan orangorang Minahasa di Tondano Minawanua. Belanda kembali menerapkan strategi dengan membendung Sungai Temberan. Prediger juga membentuk dua pasukan tangguh. Satu pasukan dipersiapkan untuk menyerang dari Danau Tondano, sedangkan pasukan yang lain menyerang Minawanua dari darat. Tanggal 23 Oktober 1808 pertempuran mulai berkobar. Pasukan Belanda yang berpusat di Danau Tondano berhasil melakukan serangan dan merusak pagar bambu berduri yang membatasi danau dengan perkampungan Minawanua sehingga menerobos pertahanan orang-orang Minahasa di Minawanua. Walaupun sudah malam para pejuang tetap dengan semangat yang tinggi terus bertahan dan melakukan perlawanan dari rumah ke rumah. Pasukan Belanda merasa kewalahan. Setelah pagi hari tanggal 24 Oktober 1808 pasukan Belanda dari darat membombardir kampung pertahanan Minawanua. Serangan terus dilakukan Belanda sehingga kampung itu seperti tidak ada lagi Prediger mulai mengendorkan serangannya. Tiba-tiba dari perkampungan itu orang-orang Tondano muncul dan menyerang dengan hebatnya sehingga beberapa korban berjatuhan dari pihak Belanda. Pasukan Belanda terpaksa ditarik mundur. Seiring dengan itu Sungai Temberan yang dibendung mulai meluap sehingga mempersulit pasukan Belanda sendiri. Dari jarak jauh Belanda terus menghujani meriam ke Kampung Minawanua,tetapi tentu tidak efektif. Begitu juga serangan yang dari danau tidak mampu mematahkan semangat juang orang-orang Tondano, Minawanua. Bahkan terdengar berita kapal Belanda yang paling besar tenggelam di Tondano II berlangsung cukup lama, bahkan sampai Agustus 1809. Dalam suasana kepenatan dan kekurangan makanan, mulai ada kelompok pejuang yang memihak kepada Belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang Tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya pada tanggal 4-5 Agustus 1809 Benteng pertahanan Moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat yang berusaha m empertahankannya. Para pejuang itu memilih mati dari pada menyerah kepada Tondano, usai pemusnahan hunian di atas airBekas Benteng Moraya
RINGTIMES BANYUWANGI – Berikut kunci jawaban mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA, latih uji kompetensi halaman 152 untuk nomor 1 sampai 5. Halo adik-adik siswa-siswi kelas 11 SMA, pakah kalian sudah mengerjakan uji kompetensi halaman 152 mata pelajaran sejarah Indonesia? Jika kamu merasa kesulitan, simak artikel hingga akhir ya, karena akan tersedia kunci jawaban dari latih uji kompetensi perang melawan Belanda untuk soal nomor 1 sampai 5. Baca Juga Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Semester 1 Kelas 11 SMA Halaman 101 Yuk, tunggu apalagi, segera buka buku paket sejarah Indonesia kamu dan inilah soal beserta kunci jawabannya. 1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah secara kritis ancaman Belanda padahal yang membendung Sungai Temberan itu Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini merupakan sikap kolonialisme dan imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk sampai sekarang. Berikan contoh! Jawaban Sikap sewenang-wenang penjajah Belanda kepada masyarakat Tondano karena kerugian yang mereka alami dan mencoba memenuhi neraca dagangannya dengan mengambil budak.
- Perang yang terjadi pada tahun 1808-1809 yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi utara dan pemerintah kolonial Belanda pada permulaan abad 19 adalah Perang Tondano. Perang Tondano terjadi selama dua periode, yakni pada masa pemerintahan VOC dan perang yang meletus pada abad ke-19. Perang yang berlangsung di sekitar Danau Tondano, Sulawesi Utara, ini merupakan bentuk perlawanan rakyat Minahasa terhadap pendudukan bangsa Perang Tondano 1 adalah ambisi VOC untuk memonopoli beras di Minahasa, yang secara berani ditentang oleh rakyatnya. Sayangnya, rakyat Minahasa terpaksa menyerah kepada VOC karena perekonomiannya terancam. Latar belakang Perang Tondano 1 Sebelum VOC menyentuh Sulawesi Utara, rakyat Minahasa telah melakukan hubungan dagang dengan bangsa Spanyol, yang juga menyebarkan agama Kristen di wilayah tersebut. Salah satu tokoh yang diketahui berjasa dalam penyebaran agama Kristen di Minahasa adalah Fransiscus Xaverius. Akan tetapi, hubungan antara Minahasa dan Spanyol menjadi terganggu ketika pada abad ke-17, VOC berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate. Gubernur Simon Cos, yang diberi kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari Spanyol, mulai menempatkan kapalnya di Selat Lembeh. Akibat ulah VOC ini, para pedagang Spanyol dan Makassar pun tersingkir dari tempat itu. Setelah itu, VOC memaksa rakyat Minahasa agar menjual beras hanya kepadanya, tetapi ditolak. Penolakan ini memicu kemarahan VOC, yang kemudian memutuskan untuk memerangi rakyat juga Perlawanan Terhadap VOC di Maluku, Makassar, Mataram, dan Banten Jalannya Perang Tondano 1 Perang Tondano 1 berlangsung antara 1661 hingga 1664. Untuk melemahkan rakyat Minahasa, VOC tidak menggunakan kekuatan militernya, tetapi dengan membendung Sungai Temberan. Akibatnya, aliran sungai meluap hingga membanjiri permukiman penduduk. Akan tetapi, rakyat Minahasa tidak tunduk begitu saja dan mengatasinya dengan mendirikan rumah apung di sekitar Danau Tondano. Mengetahui hal itu, VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa di Danau Tondano dan memberikan ultimatum. Berikut ini isi ultimatum Gubernur Simon Cos kepada rakyat Minahasa. Masyarakat Tondano harus menyerahkan tokoh pemberontak kepada VOC Masyarakat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak karena rusaknya tanaman padi akibat luapan Sungai Temberan Akan tetapi, ultimatum itu tidak dihiraukan oleh masyarakat Minahasa, sehingga VOC memilih untuk mundur ke Manado. Akhir Perang Tondano 1 Pilihan VOC untuk mundur ke Manado ternyata membuat keadaan masyarakat Minahasa semakin sulit. Pasalnya, hasil pertanian penduduk menjadi menumpuk karena pembeli dari bangsa Spanyol telah diusir VOC dari Nusantara. Masyarakat Minahasa pun tidak memiliki pilihan selain mendekat dan menjalin kerjasama dengan VOC agar hasil pertaniannya dapat terjual. Terbukanya perdagangan Minahasa bagi VOC ini mengakhiri Perang Tondano 1. Setelah itu, Belanda membangun permukiman di Sulawesi Utara, lengkap dengan sebuah benteng. Referensi Makfi, Samsudar. 2019. Perlawanan terhadap Penjajah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Singkawang Maraga Borneo Tarigas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
rakyat tondano harus membayar ganti rugi